Sebenarnya masih banyak tokoh nasional dari lingkungan NU yang
juga layak mendapatkan penghargaan serupa. Semisal, KH Bisri Syansuri
Denanyar, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Semoga pejuang dari
tokoh-tokoh NU yang lain juga mendapatkan apresiasi selayaknya dari
pemerintah. Ini awal yang bagus dari Pak Presiden Jokowi untuk kaum
Nahdliyin," tambah warga Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, ini.
Hal senada juga dilontarkan Ketua GP Ansor Jombang, H Zulfikar Dawam
Ikhwanto. Pihaknya, memberikan aprsiasi positif atas diberikannya gelar
pahlawan nasional untuk KH Wahab Chasbullah. Menurutnya, pemberian gelar
itu sangat tepat dan tidak salah alamat. Pasalnya, almarhum merupakan
tokoh sentral dalam mendirikan jamiyah NU (Nahdlatul Ulama). Bahkan,
lanjut Zulfikar, Kiai Wahab merupakan inspirator berdirinya GP Ansor.
Dia mengungkapkan, keberadaan GP Ansor tidak lepas dari peran Kiai
Wahab. Kelahiran organisasi pemuda NU ini berawal dari perbedaan antara
tokoh tradisional dan tokoh modernis yang ada di tubuh Nahdlatul Wathan,
organisasi keagamaan di bidang pendidikan, pembinaan mubaligh. Kiai
Wahab mewakili tokoh tradisional dan Kiai Mas Mansyur dari kalangan
modernis. Nah, dua tahun setelah perpecahan itu atau tahun 1924, pemuda
yang mendukung Kiai Wahab membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan
(pemuda cinta tanah air).
"Syubbanul Wathan inilah yang menjadi embrio berdirinya GP Ansor.
Sebelum menjadi GP Ansor memang mengalami perubahan beberapa nama,
semisal PPNU (Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama), Pemuda NU (PNU), dan
Ansor Nadlatul Ulama (ANO). Penggunaan nama Ansor merupakan saran dari
Kiai Wahab," kata Zulfikar menerangkan.
Oleh karena itu, Zulfikar kembali menegaskan bahwa anugerah gelar
pahlawan nasional tersebut sangat tepat bagi Kiai Wahab. Karena masih
banyak kiprah kiai asal PPBU tersebut dalam mewujudkan Indonesia
merdeka. Termasuk peran Kiai Wahid dalam menelurkan resolusi jihad
hingga pecahnya perang 10 November 1945 yang hingga saat ini diperingati
sebagai Hari Pahlawan. "Saat pendudukan Jepang, Kiai Wahab juga
menempuh jalan diplomasi untuk membebaskan para kiai di Jawa yang
dipenjara tentara Nipon," tambahnya.
Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan
memberikan anugerah pahlawan nasional kepada KH Wahab Chasbullah.
Penyerahan itu dilakukan di istana negara seiring peringatan Hari
Pahlawan 10 November. Saat ini putra-putri almarhum sudah berada di
Jakarta sebagai perwakilan dari keluarga. Mereka adalah Hj Mundjidah
Wahab, Hj Hizbiyah Rochim, Hj Mahfudloh Ali Ubaid, serta KH Hasib Wahab.
Re
Selasa, 11 November 2014
0 Response to "TIGA TOKOH ASAL JOMBANG JADI PAHLAWAN NASIONAL"
Posting Komentar